SINOPSIS

Novel ini adalah novel pertama yang saya tulis. terinspirasi dari lagu legendaris karya Ebiet G Ade, Camellia, yang sangat populer di tahun 1980an dan hingga kini masih banyak penggemarnya.

Sinopsis ini bersifat dinamis, bisa berubah kapan saja tergantung gagasan yang muncul dari saya dan masukan dari para penggemar Ebiet.

Saya akan berkisah tentang Bram (Bramantio) seorang anak dari keluarga guru yang hidup di sebuah kampung Telaga Warna yanga jaraknya 40 km dari Purwokerto Jawa Tengah. Sejak SD dan SMP ia termasuk siswa yang cerdas dan selalu masuk 10 besar. Dan lulus dari SMP bisa mendapatkan SMA terbaik di Purwokerto. Sayangnya ketika di SMA, ia tidak lagi tampil sebagai siswa terbaik sebagaimana waktu SMP. ia ketinggalan jauh dengan teman-temannya yang dulu nilai raport di SMP jauh di bawah dia. Bahkan ia sempat mendapatkan nilai merah untuk pelajaran Gegografi.
Di SMA ini pula awal kisah cintanya dengan seorang gadis pindahan dari Jakarta yang bernama Amalia Azizah, biasa dipanggil Lia. Bram lebih suka memanggilnya Camellia.

Bram pendiam, bergaul secara terbatas dengan teman-temannya yang sesama anak kost. Sementara Lia anak gaul, cepat populer dan tentunya dikagumi cowok SMA.
Bram sebenarnya ingin menjadi sosok intelek seperti Habibie, namun ia lebih menikmati kegiatan membaca novel dan menikmati lagu puitis Ebiet. ia juga hobi menulis cerpen dan puisi. Meskipun ia masuk jurusan IPA, namun sejatinya ia tak begitu menikmati pelajaran-pelajaran eksakta.

Pergulatan cerita di novel ini terutama adalah ketika di akhir kelas 3, Bram menjadi sangat dekat dengan Lia karena Lia sering minta tolong untuk menyelesaikan PR. Hingga kemudian menjelang ujian SMA Bram memberanikan diri menyatakan cintanya. Namun Lia menyatakan pernyataan cinta Bram terlambat. Lia sudah memutuskan untuk dekat dengan kakak kelasnya, Joni.
Namun Bram merasa, jawaban Lia hanya basa basi. Mungkin ia gengsi karena Bram berasal dari keluarga kampung yang pas-pasan. Ia melihat pandangan mata Lia yang berkaca-kaca ketika menolaknya. Sebuah pertanda sesungguhnya Lia sedang membohongi diri sendiri.

Lulus SMA, Bram kuliah di Unsoed, Lia kuliah di Bandung. Sepuluh  tahun kemudian, keduanya bertemu di acara reuni dan kembali dekat, karena keduanya belum berkeluarga.  Namun tidak mudah menyatukan keduanya karena karir keduanya berbeda jauh. Bram di dunia jurnalistik, Lia di perbankan dengan jabatan tinggi.

Di bagian akhir novel, Lia mengalami kecelakaan dan ketika Bram menjenguknya di RS ia menerima cinta Bram. Sayangnya 2 hari setelah itu Lia meninggal.
Bram mengalami dua kali ditinggal orang yang sangat disayangi. Pertama ia ditinggal ibunya ketika masih kelas 1 SMA. Dan kedua ditinggal Lia.

Bram menghibur dirinya.

Kematian hanyalah tidur panjang
Maka mimpi indahlah engkau, Camellia


2 komentar:

  1. Camellia adalah salah satu lagu favorit saya,bahkan entah secara sadar atau tidak telah menjadi sekelumit bagian dari idealisme saya dalam memaknai cinta.Betapa beruntung seorang camellia karena dicintai dengan begitu dalam oleh seorang pria,meski berakhir dengan kesedihan.mendengar lagu camellia4 selalu membuat saya mengharu biru.betapa indah cinta hingga membuat seorang ebiet mampu membuat karya seperti ini.inilah yang jarang sekali saya rasakan ketika mendengar lagu "jaman sekarang".bahkan ketika mendengar lagu menjaring matahari betapa terasa melelahkan "terseret oleh roda jaman" tertatih tatih mengikuti tuntutan duniawi.bravo EBIET G ADE

    BalasHapus
  2. Salam kenal Rahma lia
    Terima kasih atas respon positifnya.
    salam sukses.

    BalasHapus