Novel Camellia Karya Bambang Suharno

Terinspirasi dari lagu Camellia karya Ebiet G Ade yang melegenda di tanah air.

Disusun Untuk Menghargai Karya Ebiet G Ade

Sang Maestro yang menghasilkan puisi dan laku yang tak lekang oleh zaman

Di Tengah Hiruk Pikuk Kehidupan

Aku Harus menyepi untuk menggali jawaban yang tersembunyi

Dunia yang gemerlap

Hanyalah hiasan

Kadang kita perlu menikmati

Sejenak tentang makna hidup yang belum kita ketahui

Selasa, 02 Agustus 2016

PUISI DAN PELITAKU

.............
puisi dan pelitaku,
kau sejuk seperti embun pagi membasah di daun jambu
di pinggir kali yang bening

Sayap sayap kecil lincah berkepak
seperti burung camar
terbang mencari tiang sampan.
Engkau berpijak kaki dengan pasti
mengarungi nasibmu
mengikuti arus air berlari


Entah kenapa aku menjadi terasa mudah menjadi seorang pujangga. Kata-kata puitis yang suka menjadi bahan tertawaan sekarang menjadi nyata-nyata indah. Dan itu semua bikinanku sendiri. Saat ini kata-kataku indah seperti lagu Ebiet G Ade namun pastinya teman-teman kostku mengejeknya.

Seandainya ada lomba membuat puisi di kelas, aku yakin bisa jadi juara satu. Karena saat inilah aku mudah menyusun kata-kata indah.
Seperti kata-kataku yang terselip di buku Fisika yang saya pinjam dari Lia.
Entah dia marah atau tersenyum, aku nggak peduli. Aku tulis seperti ini

engkau seperti pelita
yang menerangi gelapnya hatiku.
lantas angin menerpa
gelap kembali
.......................................................

hehehe lucu juga ya, aku bisa menulis beberapa baris. Setelah itu pikiranku berkecamuk. Buntu.
Inilah saat dimana aku akan menjadi lelaki. Bersikap berani menerima penolakan, dan berani berhadapan dengan kenyataan apapun.
Jika ia yang hadir dalam mimpiku ini menjadi nyata di depanku dan disampingku dan kelak menjadi pendampingku, maka itulah fakta yang harus aku terima dan syukuri.

wow, sok dewasa ya.